Apa Itu Whistle Blowing ?
Interaksi dan komunikasi
manusia dalam dunia kerja ataupun bisnis pastilah terjadi, baik antar
rekan se-tim, dengan atasan, mitra, maupun konsumen. Semua saling
terkait satu sama lain. Peristiwa whistle blowing tidak menutup
kemungkinan terjadi dalam lingkup interaksi tersebut. Terlebih lagi bila
sistem dan pengawasan dalam perusahaan tersebut sudah tidak sehat. Apa
itu whistle blowing? Whistle Blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan
entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.
Ada dua jenis whistle blowing, yaitu :
A. Whistle Blowing Internal.
Whistle Blowing Internal terjadi ketika seseorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi. Motivasi utama dari whistle blowing adalah motivasi moral demi mencegah kerugian bagi perusahaan tersebut. Suatu lembaga atau organisasi memang harus menjaga sistem komunikasi internal sehingga dapat menghindari konflik fungsional maupun disfungsional. Whistle blowing internal sebaiknya diselesaikan secara internal agar tidak terjadi perembetan masalah yang dapat menjatuhkan nama instansi, lembaga atau organisasi tersebut. Contoh whistle blowing internal adalah seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan kepada pihak direksi atau komisaris.
Whistle Blowing Internal terjadi ketika seseorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi. Motivasi utama dari whistle blowing adalah motivasi moral demi mencegah kerugian bagi perusahaan tersebut. Suatu lembaga atau organisasi memang harus menjaga sistem komunikasi internal sehingga dapat menghindari konflik fungsional maupun disfungsional. Whistle blowing internal sebaiknya diselesaikan secara internal agar tidak terjadi perembetan masalah yang dapat menjatuhkan nama instansi, lembaga atau organisasi tersebut. Contoh whistle blowing internal adalah seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan kepada pihak direksi atau komisaris.
B. Whistle Blowing Eksternal.
Whistle blowing eksternal yaitu bila seseorang atau beberapa orang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannya lalu membocorkan kepada masyarakat karena dia/mereka tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsumen. Contoh whistle blowing eksternal yaitu seseorang atau beberapa orang karyawan yang melaporkan kepada p
ihak berwajib atau membocorkan ke masyarakat bahwa perusahaan “A”
memanipulasi dibagian produksi dengan mengurangi atau menaikan kadar
unsur kimia tertentu dari standar normal untuk mengurangi biaya produksi
atau membuat konsumen ketagihan dan pada akhirnya mendatangkan
keuntungan besar bagi perusahaan. Demikian pula laporan mengenai
manipulasi atau neraca perusahaan hanya untuk bisa go public. Laporan
mengenai kecurangan’kecurangan ini bukanlah pembocoran rahasia.Whistle blowing eksternal yaitu bila seseorang atau beberapa orang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannya lalu membocorkan kepada masyarakat karena dia/mereka tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsumen. Contoh whistle blowing eksternal yaitu seseorang atau beberapa orang karyawan yang melaporkan kepada p
Setiap karyawan dalam suatu
perusahaan atau lembaga memang mempunyai sebuah kewajiban etis untuk
menjaga nama baik perusahaan. Selain itu pastinya setiap orang ingin
bekerja di lingkungan yang kondusif dan juga menginginkan perusahaannya
maju dengan cara sehat.
Bila ditilik kembali, akar
dari whistle blowing adalah masalah kepekaan, keterbukaan, dan tujuan
yang sehat dari para pimpinan. Pemimpin yang mempunyai leadership yang
baik sangatlah dibutuhkan. Lihatlah pemimpin dengan leadership baik
dapat mengerti apa yang menjadi kegundahan bawahannya dan memberikan
respon segera sebelum berkembang menjadi masalah besar. Pemimpin dengan
jiwa leadership akan memberikan kepuasan karyawan terhadap kepemimpinan
dan memberikan dukungan berupa loyalitas karyawan dan kinerja optimal
dari karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Jangan abaikan
karyawan Anda! Mereka adalah partner Anda untuk meraih kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar